|

Warga Kumpulkan Uang Koin Bangun Jembatan Sicanang, 'Tamparan' Bagi Pemko Medan


INILAHMEDAN - Medan: Masyarakat pinggiran di Kelurahan Titi Dua Sicanang melakukan penggalangan dana dengan mengumpulkan uang koin untuk pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang yang ambruk untuk kedua kalinya namun hampir satu tahun belum juga ada perbaikan dari Pemko Medan. Jembatan itu dinilai vital sebagai jalur penghubung belasan ribu warga di sana.

Pembangunan jembatan Titi dua Sicanang dananya telah dianggarkan sebesar Rp8 miliar pada APBD Kota Medan 2017 dan dikerjakan PT Jaya Star Utama. Namun sebelum pembangunan jembatan rampung, pada 6 November 2017 jembatan amblas.

Kemudian pada APBD TA 2018 proyek pembangunan jembatan itu ditender ulang oleh Dinas PU Medan dengan nilai Kontrak Rp13.642.443.000. Parahnya, pada 20 Oktober 2018 jembatan itu kembali amblas.

"Pengumpulan uang koin jelas menampar wajah pemerintah yang jarang hadir pada persoalan kaum marginal. Ini bukti ketidakadilan terus terjadi," kata Edy Ikhsan yang juga sejarawan di Medan, Jumat (25/10/2019).

Menurutnya, pengumpulan uang koin bentuk kekecewaan dan kemarahan warga namun masih dengan cara santun.

"Jika pemerintah masih juga menutup mata dan telinganya, maka bisa memicu kemarahan yang lebih besar lagi," ujar Edy yang berencana maju pada Pilkada Kota Medan 2020 mendatang.

Edy Ikhsan yang juga Dosen Hukum USU juga mendorong wakil rakyat yang duduk di DPRD Medan Dapil Medan Utara menyoroti kasus tersebut secara cermat.

"Jangan sampai kontraktor yang gagal kembali dimenangkan untuk mengerjakan jembatan itu. Kemudian sama-sama mendorong adanya potensi pelanggaran hukum dari pengerjaan jembatan itu sebelumnya," ucapnya.

Ia mengatakan untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hukum dalam pengerjaan jembatan itu diperlukan demi kepastian hukum yang berkeadilan.(imc/zoy)

Komentar

Berita Terkini