|

North Sumatera Invest Cara BI Sumut Tingkatkan Investasi


INILAHMEDAN - Medan: Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan kegiatan Capacity Building North Sumatera Invest 2019 tujuannya untuk meningkatkan kapasitas para aparatur negara dalam menyiapkan data terkait potensi investasi di seluruh kabupaten/kota. Pesertanya dari Bappeda, Biro Perekonomian dan  Asisten Bidang Perekonomian se-Sumut.

“Tujuannya bagaimana upaya kita agar North Sumatera Invest bisa lebih aktif lagi dalam meningkatkan investasi. Karena data menunjukkan pada 2019, pertumbuhan investasi kita dari PDRB yang ditunjukkan BPS hanya setengah dari tahun lalu, sekitar 6 persen. Padahal tahun lalu bisa 11-12 persen. Artinya ada sesuatu yang salah di sini,” katanya dalam acara Capacity Building North Sumatera Invest 2019 di Gedung BI Sumut, Selasa (08/10/2019).

Dia juga mengungkapkan tentang kesiapan basis data seperti proyek apa yang siap untuk dibiayai oleh para pemodal. Sehingga dapat diketahui dari segi mana pemodal akan menanamkan sahamnya di Sumut.

“Tetapi mereka tidak tahu, darimana mulainya, karena tidak ada data. Di semua kabupaten/kota kita tidak dapat. Orang mau datang kan harusnya tinggal tanya satu pintu, dikasih semua informasi mengenai proyek apa yang ada dan posisinya seperti apa,” ujarnya.

Dari situ, sambung Wiwiek, ada tiga program penyusunan data yang digagas yakni blue book, green book dan brown book. Yang pertama tentang data pada tataran paling rendah terkait dengan data informasi proyek yang akan ditawarkan kepada investor.

“Kedua itu lebih lengkap lagi. Sudah ada feasibility study (studi kelayakan) hitungannya dan sudah ada data mengenai tanah serta status tanah seperti apa,” jelasnya.

Sedangkan yang terakhir adalah brown book atau buku coklat berisi semua data dan informasi, baik dari sisi tataran makro, ekskalasi, PDRB dan ketenagakerjaan seperti apa. Ditambah dengan proyek apa yang sudah siap.

“Ini yang akan kita kejar. Karena tujuan kita ke situ, berharap dengan data yang lengkap, maka analisis dan proyeksi bisa disampaikan kepada investor dengan potensi yang ada di masing-masing kabupaten/kota," pungkasnya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan dalam hal meyakinkan calon investor (pemodal) diperlukan kerja keras semua pihak terkait. Mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga masyarakat. Dalam konteks ini adalah bagaimana menyiapkan database (basis data) tentang potensi daerah.

“Pertama kita harus yakin dulu. Kedua adalah kejujuran menyikapi berbagai perkembangan. Kalau tidak jujur, kita akan sulit maju. Dan ketiga, kita tidak boleh menyerah. Karena kalau dilihat dari segi potensi, Sumut ini menjanjikan benar, apapun kita punya,” katanya. (imc/fat)


Komentar

Berita Terkini