|

Bongkar 3 Toko, 'Ninja Darat' Medan Utara Didor Polisi


INILAHMEDAN - Medan: Dua pencuri ini kena batunya. Sukses membobol tiga toko dalam sebulan, kali ini keduanya meringkuk di penjara setelah ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap.

Kedua maling ini yakni Dedi Sahputra (24) warga Jalan Pasar 1 Rel, Gang Rusli, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan dan Andika alias Cie (23) warga Padar 11, Gang Wonosobo, Kelurahan Rengas Pulau, Marelan. Keduanya dihadiahi timah panas, Kamis (25/07/2019).

Informasi diperoleh, Jumat (26/07/2019), kedua pelaku menjalankan aksinya di tiga toko yakni milik Eliya Rosa Tambunan yang melapor pada 17 Juli 2019, milik Rusli 7 Juli 2019 dan Anna 25 Juli 2019.

Dari ketiga toko itu, keduanya membawa kabur 3 pasang sepatu, 3 pasang kaos kaki, lima baju kaos, satu kaus dalam, satu jaket, 1 tas, 1 unit berangkas dan 1 unit sepeda motor Yamaha Mio BG 3182 TC.

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis mengatakan kedua pelaku masuk ke dalam toko dari atas bangunan menggunakan tali dan membawa kunci perkakas seperti kunci inggris dan obeng besar. Pelaku beraksi pada pukul 03.00 – 06.00 WIB.

“Bayangkan, di bulan Juli ini saja sudah tiga lokasi mereka bongkar. Ini kita dalami untuk pengembangan. Mereka ini masuk ke toko dari atas bangunan menggunakan tali. Ini 'ninja darat' wilayah Medan Utara. Mereka kita kenakan pasal 363 KUHP,” katanya.

Deni Saputra (25) mengaku toko roti Aroma merupakan lokasi pertama yang disatroni. Kemudian ke toko perlengkapan anak dan toko sport stasion beberapa hari berikutnya.

Di toko roti, dia membongkar dan membawa lari brangkas melalui pintu belakang. Deni mengaku sebagai otak dari pencurian di tiga toko tersebut.

Untuk memudahkan aksinya, Deni meminta tolong rekannya Andika. Brangkas dibawanya ke sebuah tempat pembongkaran brangkas di kawasan Kota Bangun.

“Saya tak kenal siapa, tapi di situ bongkarnya. Kasih uang rokoklah sama dia,” katanya sambil menahan sakit di betis kanannya yang diperban.

Di dalam brangkas, kata Deni, ada uang sekitar Rp19 juta. Uang itu kemudian dibagi-bagi kepada empat orang. Dia sendiri membawa Rp6juta, Andika Rp2 juta dan sisanya dibagi kepada dua orang lainnya.

“Uang itu untuk bayar utang modal dagang dulu yang gak jadi,” katanya.

Sementara Andika mengaku baru kenal dengan Deni di warnet Pasar 2 Marelan. “Saya hanya bantu dia saja waktu angkat brangkas. Lainnya saya tak ikut,” katanya.(zoy)




Komentar

Berita Terkini