|

Pemko Serius Tangani Banjir dan Sampah


INILAHMEDAN - Medan: Pemko Medan terus melakukan beragam upaya dalam mengatasi persoalan banjir yang masih terjadi di beberapa titik di Kota Medan.

Upaya tersebut di antaranya melakukan pengorekkan saluran sekunder, memperbaiki fungsi inlet di jalan dan gencar melaksanakan gotong-royong dengan melibatkan masyarakat dibantu unsur TNI dan Polri untuk menormalisasi drainase.

Hal itu dikatakan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin melalui Wakil wali Kota Akhyar Nasution dalam rapat paripurna Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan Tahun Anggaran 2018 di dedung dewan, Jumat (28/06/2019).

Selain itu, kata Akhyar, Pemko Medan juga terus memotivasi ASN melalui penegakan disiplin, pembangunan moral dan pengembangan profesionalisme agar bekerja lebih giat dalam mengatasi permasalahan genangan air di Kota Medan.

"Imbauan kepada Pemko Medan untuk melakukan koordinasi dan perencanaan secara bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Sumut maupun pemerintah pusat agar permasalahan banjir di Kota Medan dapat teratasi telah dilakukan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan saran yang telah diberikan," kata Akhyar.

Akhyar menjelaskan dalam menangani banjir, telah dibentuk tim koordinasi terpadu oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Di dalam tim koordinasi tersebut, organisasi perangkat daerah (OPD) Pemko Medan masuk dalam 8 kelompok kerja (pokja).

Pemko Medan juga, kata dia, juga berupaya mengatasi permasalahan terkait beberapa ruas jalan protokol di Kota Medan yang mengalami kerusakan.

Menjawab pertanyaan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait sampah serta penyediaan prasaran dan sarana pengelolaan sampah, Akhyar menjelaskan Pemko Medan saat ini telah melakukan kerja sama dengan Institute For Global Environmental Strategies Jepang. Melalui kerja sama tersebut, ada enam terobosan yang akan diterapkan dalam hal pengelolaan sampah di Kota Medan.

"Terobosan tersebut berupa memperkuat pengaturan administrasi dan tanggung jawab, merefleksikan pusat pembuatan kompos, meningkatkan penerapan sistem bank sampah. selain itu mengembangkan sistem pengelolaan sampah komunitas, memberi insentif sektor komersil dan industri untuk promosi 3R sampah. Selanjutnya meningkatkan kapasitas sistem di tempat pemprosesan akhir," terangnya. (imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini