|

Di Tengah Laut, Ribuan Nelayan Tolak Pukat Trawl


INILAHMEDAN - Serdangbedagai: Ribuan nelayan tradisional Serdangbedagai (Sergai) menggelar aksi di tengah laut menolak penggunaan pukat penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, Kamis (2/03/2019).

Meski diguyur hujan, tidak menyurutkan aksi para nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Sergai itu.

Bahkan mereka turun ke laut menggunakan kapal motor sambil membawa spanduk yang bertuliskan 'Tolak Pukat Yang Tidak Ramah Lingkungan'.

Setiba di tengah laut di perairan Kecamatan Bandar Khalipah, Sergai yang berbatasan dengan Kecamatan Pagurawan, Kabupaten Batubara, Koordinator aksi, Zulham, dalam orasinya meminta agar penggunaan pukat trawl dalam mencari ikan segera dihentikan karena melanggar Kepmen 02 Tahun 2015. 

"Begitu juga dengan Pukat Apung dan Ancau harus menjauh dari lokasi kegiatan nelayan tradisional mencari ikan," kata Zulham.

Zulham berharap tuntutan mereka ditindaklanjuti aparat berwenang sebelum para nelayan tradisional mengambil tindakan sendiri.

Zulham menyebutkan aktivitas pukat trawl akhir-akhir ini sudah sangat bebas beroperasi di perairan Sergai. Bahkan dalam minggu ini sempat terjadi permasalahan di mana ada 3 kejadian yang menyebabkan perahu nelayan hancur akibat ditabrak pukat trawl dan nelayan tradisional mengalami luka-luka. 

"Saat ini nelayan tradisional kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena hasil tangkap jauh berkurang," katanya.

Sebelum turun ke laut, para nelayan berkumpul di Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai. Aksi ini dikawal Polres Sergai dan aparat Keamanan Laut. (imc/dipa)
Komentar

Berita Terkini