Juara umum kedua diraih kafilah Provinsi Banten dan juara umum ketiga disabet kafilah Provinsi Sumatera Utara selaku tuan rumah pada event nasional itu.
Perlombaan MTQN tersebut ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla, di mana sebelumnya kegiatan itu dibuka Presiden Joko Widodo pada 7 Oktober 2018 kemarin.
"Kita sangat berterima kasih atas terselenggaranya MTQN ini," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla dalam kesempatan itu menceritakakan awal mula perlombaan MTQ yang idenya berasal dari orang Medan yang waktu itu bertugas sebagai Kepala Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) di Makassar.
"Awalnya dilaksanakan di Makassar 51 tahun lalu. Idenya dari orang Medan yang waktu itu sebagai Kepala RRI di sana. Lalu dibuatlah perlombaan MTQ yang disiarkan di radio. Dan kemudian akhirnya resmi diperlombakan sampai saat ini," kata Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, pada MTQN saat ini banyak cabang yang diperlombakan. Berbeda dengan dahulu yang hanya memperlombakan enam cabang.
"Banyaknya cabang yang diperlombakan, itu artinya MTQN berkembang pesat. Sekali lagi saya sangat berterima kasih atas kegiatan ini," ulang Jusuf Kalla.
Pada acara penutupan itu bendera MTQN diturunkan lewat prosesi upacara. Kemudian bendera tersebut diserahkan ke perwakilan Sumatera Barat oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dengan begitu Provinsi Sumatera Barat terpilih menjadi tuan rumah untuk MTQN berikutnya yang dilaksanakan dua tahun mendatang.
Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku sangat berkesan dengan Sumatera Utara selaku tuan rumah perlombaan MTQN XXVII ini.
"Sangat berkesan. Ini juga kesuksesan kita bersama. Baik pemerintah daerah maupun pusat," kata Lukman Hakim Saifuddin.
Hadir pada acara penutupan MTQN Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, para Gubernur se-Indonesia.
Penutupan MTQN yang dihadiri ribuan masyarakat Sumut dihibur artis ibu kota Iwan Fals dan Vidi Aldiano. (imc/bsk)
