|

Tanpa Kecuali, Seluruh Masyarakat Sumut Tuan Rumah MTQN XXII


INILAHMEDAN - Medan: Sekrertaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Sabrina mengatakan seluruh masyarakat Sumut adalah tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII tahun 2018, tanpa kecuali. 

"Untuk itu, seluruh komponen masyarakat, khususnya media massa diharapkan membantu untuk menyosialiasikan kegiatan akbar tersebut," kata Sabrina, yang juga sebagai Ketua Umum Panitia MTQN XXVII pada seminar informasi aktual Biro Humas dan Keprotokolan Provinsi Sumatera Utara di Hotel Grand Antares, Medan, Rabu (12/09/2018).

Sabrina mengatakan, berbagai upaya untuk memeriahkan acara akbar tersebut merupakan bagian dari partisipasi. 

“Mari bersama-sama kita, masyarakat Sumatera Utara untuk memeriahkan dan menjadi tuan rumah yang baik. Kawan-kawan media ini juga bagian masyarakat Sumatera Utara, jadi kawan-kawan media bantu meriahkan MTQN,” katanya.

Dengan begitu, Sumut sebagai tuan rumah akan mendapatkan marwah yang baik di mata tamu. 

“Karena kedatangan tamu kita, berdampak ekonomi, di situ kita juga bisa mengenalkan transportasi kita yang khas seperti becak,” katanya.

Terkait persiapan MTQN, Sabrina mengatakan panitia telah berkoordinasi dengan Kemenag terkait hal tersebut. Khususnya dengan persiapan acara pembukaan MTQN yang akan dihadiri dan dibuka Presiden Joko Widodo. 

Panitia selanjutnya akan berkoordinasi dengan protokol istana guna menyesuaikan jadwal kunjungan Presiden.

“Selain itu, Astaka atau arena utama MTQN telah selesai 100 persen. Kita juga telah menyiapkan undangan ke seluruh provinsi di seluruh Indonesia dan beberapa hal lain yang telah siap,” ujarnya.

Selain itu, infrastruktur atau sarana jalan menuju astaka di Jalan Pancing juga telah siap. Pedagang-pedagang yang berada di pinggir jalan juga telah dikondisikan oleh Pemko Medan. 

“Meski begitu, pedagang-pedagang yang telah dipindahkan tetap diberi pengarahan bahwa pemindahan mereka merupakan bagian dari dukungan mereka kepada acara MTQN. Selain itu mereka juga diberikan tempat yang baru, kita juga prioritaskan masyarakat agar tetap punya penghidupan,” katanya.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin mengatakan MTQN adalah acara yang bergengsi. Banyak gubernur yang meminta untuk menjadi tuan rumah MTQN. 

“Tidak banyak daerah yang menjadi tuan rumah MTQ Nasional sebanyak dua kali. Hanya Kota Medan (Sumatera Utara) dan Mataram yang pernah menjadi tuan rumah MTQ Nasional dua kali. Ada 9 daerah yang belum pernah jadi tuan rumah,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Amin, MTQN merupakan momentum memperat ukhuwah Islamiyah, terutama generasi muda untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Alquran.

Sementara itu, akademisi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Syahrin Harahap mengatakan penyelenggaraan MTQN di Sumut akan mendatangkan pemasukan bagi daerah. 

“Yang akan datang nanti bukan hanya kafilah, keluarga-keluarganya juga akan datang,” katanya.

Untuk itu, Syahrin mengharapkan media juga membantu memeriahkan MTQN yang diadakan di Sumatera Utara tersebut. 

“Ini semua untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara,” ujarnya.

Usai acara seminar, seluruh peserta dan nara sumber yang hadir juga melakukan peninjauan ke lokasi atau arena utama (Astaka) pelaksanaan MTQN XXVII di Jalan Pancing yang telah rampung 100 persen pembangunannya. (imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini